Reporter: Albert Bembot
Juru Kamera : Joni Suryadi – Achmad Susanto
Lokasi : Bogor, Jawa Barat
Ikan koi merupakan komoditi ikan hias unggulan. Corak sisiknya yang berwarna-warni membuat ikan ini banyak digemari, tidak saja di dalam negeri tetapi juga oleh penggemar ikan hias di mancanegara. Harganya yang mencapai jutaan rupiah membuat ikan hias ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain dipasarkan di dalam negeri, ikan koi juga diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, Jerman dan Belanda.
Agus Syah Gusman merupakan salah seorang yang sukses menggeluti budi daya ikan koi. Di kolam miliknya di kawasan Tajur, Bogor, Jawa Barat, dikembang biakkan berbagai macam ikan koi kualitas ekspor. Awalnya dia hanya sebagai pengemar ikan koi, namun kini berkembang menjadi usaha yang menjanjikan. Setiap tahun dia mengeksport sekitar duaribu ekor ikan koi ke Jerman.
Untuk mencapai tempat budi daya ikan koi milik Agus Syah Gusman di Bogor, Jawa Barat, dapat ditempuh melalui jalan tol Jagorawi.
Di ruangan tertutup inilah, Agus Syah Gusman, atau yang akrab disapa Agus, memelihara 5 jenis ikan koi sekaligus membudidayakannya. Diruangan, atau yang disebut gallery ini, terdapat beragam jenis ikan koi. Kalau dilihat sepintas, semua ikan bentuknya sama.
Namun kalau diperhatikan, ada perbedaan, yakni pada corak warnanya. Nah, perbedaan corak warna itulah, yang menjadikan ikan koi beragam jenisnya. Ternyata memelihara ikan koi tidak sama dengan memelihara ikan hias biasa.
Untuk menjaga air tetap bersih, setiap kolam dipasang aerator dan pompa, yang fungsinya untuk sirkulasi air. Selain itu juga juga dipasang filter, sehingga air senantiasa jernih, dan terhindar dari kotoran serta lumut.
Untuk makanannya diberi pelet. Sebagai pemelihara ikan koi, Agus tahu betul harus berbuat apa agar kualitas ikan koi tetap terjaga. Selain menjaga kualitas air, ikan juga dikelompokkan berdasarkan ukurannya. Ikan koi jantan dan betina dipisah. Mereka akan disatukan di sebuah kolam khusus yang berada di luar gallery.
Untuk menyatukan ikan jantan dan betina, harus diperhatikan beberapa hal. Ikan betina harus dalam kondisi siap dibuahi, ini akan terjadi saat ikan berusia 2 tahun, dan panjangnya 75 centimeter.
Sekali bertelur ikan koi bisa menghasilkan hingga 12 ribu telur. Agus menyediakan tempat khusus untuk telur-telur ikan koi. Tapi sayangnya, tidak semua telur berkembang menjadi ikan koi kualitas unggul. Ikan yang kualitasnya tidak sesuai standar internasional, akan digabung ke kolam ikan mas.
Sedangkan ikan koi kualitas unggulan diletakkan di dalam kolam di dalam galeri. Ikan ini diperlakukan khusus karena harganya mahal. Untuk ikan yang berukuran 25 centimeter, dihargai 500 ribu sampai 10 juta rupiah. Sedangkan ikan yang panjangnya mencapai 75 centimeter, harganya berkisar 70 juta hingga seratus juta rupiah per ekor.
Cara Pemijahan
Kolam indukan, kolam pembesaran koi dan arwana terhampar luas dalam suasana alam yang segar dan pemandangan yang indah,menambah kedamaian hati pecinta ikan hias yang berkunjung. Ada banyak breeder yang sudah menggeluti bisnis ini sejak bertahun-tahun yang lalu. Konon awalnya mayoritas adalah peternak ikan untuk konsumsi, akan tetapi melihat peluang bisnis ikan hias terutama koi dan arwana lebih menjanjikan keuntungan, perlahan-lahan mereka beralih  ke budi daya ikan tersebut.

Kolam Pembenihan Koi

Kolam pembenihan merupakan tempat memijahkan indukan-indukan koi . Indukan-indukan koi ini biasanya dipilih dari koi yang memiliki kualitas unggul.  Setelah indukan koi cukup umur untuk dipijahkan dan telur sudah cukup matang dalam perut koi, maka indukan dipisahkan dalam kolam tersendiri yang dikondisikan sedemikian rupa agar koi betina mau bertelur dan koi jantan mau membuahi telur-telur yang dibuahi. Setelah telur selesai dikeluarkan dan dibuahi, indukan perlu dipindahkan dari kolam pembenihan . Setelah sekitar empat hari telur-telur mulai menetas dan berubah menjadi burayak.

Ogon
Anakan Ogon

Kolam Pembesaran

Burayak koi yang sudah cukup umur dipindakan pada kolam pembesaran sampai umur beberapa bulan. Kolam pembesaran biasanya berupa kolam tanah (mud Pond). Burayak koi biasanya memakan makanan alami, yang banyak terdapat di kolam tanah. Akan tetapi pemberian makanan tambahan akan lebih bagus untuk pertumbuhan koi. Pada periode tertentu Koi-koi ini perlu diseleksi berdasarkan ukuran dan kualitasnya. Seleksi ukuran dilakukan untuk koi yang berujuran jumbo (Cepat pertumbuhan) dan  koi yang lebih kecil. Koi kecil cenderung kalah dalam persaingan berebut makanan dan koi jumbo cenderung menang bersaing dalam berebut makanan. Fase kedua adalah seleksi kualitas koi,meskipun berasal dari indukan yang sama anakan koi memiliki kualitas yang beragam. Koi kulitas super, kualitas A, kualitas B dan kualitas sayur dipisahkan. Koi kualitas unggul dipertahankan untuk pembesaran atau dijual ke hobist dengan harga tinggi sedang koi afkiran dengan kualitas rendah dijual sebagai ikan lauk.

Kolam Indukan

Indukan Arwana
Indukan Arwana
Indukan koi dan arwana berkualitas ditampung dalam kolam tersendiri, makanan, kualitas air dan lingkungan betul-betul terjaga. agar indukan tersebut benar-benar sehat dan siap menghasilkan anakan ikan koi dan arwana yangbermutu tinggi. Kolam indukan koi berada pada kolam semen dengan sistem filtrasi dan aerasi yang optimal, selain ikan sehat juga dapat dinikmati keindahannya. Tidak jarang indukan ini sering diikutsertakan dalam berbagai macam kontes koi.  Kolam indukan arwana berada pada kolam tanah (mud pond) yang airnya berasalah dari sungai di dekatnya. Meskipun berasal dari sungai kualitas air benar-benar terjaga. Indukan arwana sekilas nampak seperti monster dan buas, tetapi sepenarnya sangat jinak dan indah. Jenis arwana Super Red yang cukup langka bisa dijumpai di kolam indukan. Indukan terbanyak adalah jenis silver yang jumlahya puluhan bahkan mungkin ratusan yang tersebar dibeberapa kolam.
Indukan Koi          
Indukan Koi

Teknik Menyuntik Ikan Koi


 Meski bukan dokter hewan terkadang koi  dapat dilakukan sendiri. Namun perlu berhati-hati dalam melakukannya, karena kesalahan bisa berakibat fatal pada Koi kesayangan kita. Menyuntik Koi sendiri idak direkomendasikan untuk Koi-koi yang berkualitas baik. Ada beberapa alasan mengapa kita menyuntik ikan Koi antara lain untuk pengobatan penyakit, pemberian rangsangan pada kawin suntik dan lain-lain.

Jika ingin bereksperimen ala dokter ikan sungguhan, ada tiga lokasi yang bisa dipilih dalam menyuntik ika Koi, tiga lokasi tersebut adalah Intraperoteneal (IP), Intramuscular (IM), dan Intravenous (IV).
Intraperoteneal (IP), adalah lokasi yang paling umum dan metode yang paling efektif dalam menyuntik Ikan Koi. Lokasi yang dipilih untuk metode IP adalah rongga perut antara sirip ekor dan lubang dubur dengan sudut 45 derajat .
Menyuntik Ikan KOI
Menyuntik Ikan KOI dengan Teknik Intraperoteneal (IP)
PenyuntikanIntramuscular (IM) dilakukan dengan sudut dan arah jarum yang sama dengan IP, tetapi dilakukan dalam jaringan otot di sepanjang dan di sisi sirip punggung. Selain otot punggung penyuntikan bisa dilakukan pada jaringan otot di sirip dayung (pectoral muscle).
PenyuntikanIntramuscular (IM)
PenyuntikanIntramuscular (IM)
Penyuntikan dengan metode Intravenous Koi Injections diberikan pada rongga mulut.
Intravenous Koi Injections
Intravenous Koi Injections

Filter Kolam Koi

— Sistem Filter Kolam Koi memegang peranan yang penting bagi perkembangan dan kesehatan ikan Koi. Karena itu hal pertama yang harus diperhatikan dalam menekuni hobi memelihara koi adalahmendesain dan mengoptimalkan sistem filter kolam sebaik-baiknya. Kolam koi pada umumnya tidak dirancang menggunakan air yang mengalir dan berubah setiap waktu, kecuali pada beberapa kolam lumpur untuk pembesaran. Dalam beberapa periode waktu air akan tercemar oleh kotoran ikan koi, sisa makanan, daun-daunan dan lain-lain. Pada kolam dengan aliran air yang mengalir kotoran akan terbuang dengan sendirinya dan air baru yang segar masuk menggantikan air yang sudah kotor. Dengan demikian tidak diperlukan sistem filter untuk membersihkan kotoran di kolam. Pada kolam yang tidak berganti airnya, air kolam dialirkan ke dalam sebuah sistem filter, setelah memasuki filter air akan dikembalikan lagi ke kolam dengan kondisi yang sudah bersih dari kotoran-kotoran yang berbahaya dan mengganggu keindahan.

Di antara zat yang berbahaya dan mengganggu kelangsungan hidup ikan koi adalah Amonia yang dihasilkan oleh kotoran ikan koi dan sisa-sisa makanan yang tidak habis dimakan. Dalam jumlah yang melewati ambang batas tertentu ammonia akan mengakibatkan kematian pada Ikan Koi. Kolam koi terkadang juga mengandung zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi ikan koi, karena itulah sistem filter kolam koi harus di desain untuk menghilangkan zat-zat tersebut. 
Ikan Koi sangat sensitif terhadap kondisi dan keadaan lingkungannya (air kolam), selain itu warna dan kualitas kecemerlangan kulit koi juga dipengaruhi oleh kualitas air kolam yang baik. Pertumbuhan ikan koi juga akan terhambat jika kualitas air dalam kolam koi buruk. Karena itu penting bagi penggemar ikan koi , sebelum memulai memelihara ikan koi buat desain filter sebagus mungkin. Jika kolam koi sudah mulai dioperasikan dan filter tidak didesain dengan sempurna dan baik hanya akan membuat frustasi dan membuang-buang tenaga dalam membersihkan kolam. Alih-alih kita menikmati keindahan koi, justru kita hanya akan disibukkan dengan menguras kolam koi sesering mungkin.
Sistem filter kolam koi yang baik adalah yang mampu menjaga kondisi air dari zat-zat polutan dalam batas-batas yang masih diperkenankan. Cara mengetahui yang paling valid adalah mengukur parameter air dengan alat Water Teskit yang banyak tersedia di toko-toko. Cara tradisional adalah dengan melihat perilaku ikan koi, jika kondisi air berubah maka perilaku koi akan cenderung berubah. Contohnya jika oksigen dalam air kurang maka koi cenderung mengapung menghirup udara di permukaan atau mendekati air terjun. Cara pengamatan ini memerlukan keahlian, kebiasaan dan pemahaman perilaku ikan koi.
Secara umum ada tiga macam sistem filter kolam koi yaitu : Filter Mekanis, Filter Biologi dan Filter Kimia.Sebuah sistem filter kolam koi dapat menggabungkan ketiga metode tersebut tergantung pada situasi. Filter kimia pada umumnya tidak direkomendasikan jika tidak terpaksa, dan hanya diterapkan pada saat-saat tertentu saja.

Sistem Filter Kolam Koi Secara Umum

1. FILTER MEKANIS

Filter mekanis dipergunakan untuk menghilangkan partikel-partikel padat pada kolam koi. Partikel-partikel padat ini misalnya kotoran koi, sisa makanan, daun-daunan,hewan-hewan yang masuk ke dalam kolam dan lain-lain. Ada beberapa metode untuk menghilangkan kootoran ini :

Menggunakan Skimmers

Skimmers Biasanya dipergunakan untuk membuang kotoran-kotoran yang mengapung di permukaan kolam. Skimmer menggunakan overflow pada kolam, dengan menambahkan air pada kolam maka kotoran mengapung akan keluar dan dibuang melalui surface skimmer.
Surface Skimmer
Surface Skimmer

Menggunakan Bottom Drain (BD)

Kotoran koi , sisa makanan dan material lain sebagian tidak mengapung tetapi tenggelam di dasar kolam, untuk membuang kotoran dengan jenis seperti ini diperlukan Bottom Drain, lubang pembuangan yang diletakkan di dasar kolaman. Kotoran-kotoran akan mengendap dan dibuang melalui bottom drain ini . Biasanya Bottom Drain dihubungkan dengan pipa pralon menuju Vortex  Chamber atau setlement chamber. Pembersihan kotoran dilakukan di Vortex Chamberatau di setlement chamber ini .
Bottom Drain
Bottom Drain

Menggunakan Vortex Chamber

Vortex Chamber mirip sebuah silinder yang memungkinkan air berputar di ruangan tersebut, kotoran akan terkumpul di bagian bawah vortex untuk kemudian dibuang. Sirkulasi air akan memaksa setiap kotoran limbah padat masuk  ke bagian bawah  bawah, sementara air bersih masuk ke dalam intake di bagian lain.
Vortex Chamber
Vortex Chamber

Menggunakan RDF (ROTARY DRUM FILTER)

The rotary drum filter digunakan sebagai filter mekanis, sistem filter ini merupakan  filter mekanik yang paling efektif dan efisien saat ini. Dengan Sistem RDF kotoran akan disaring dan sekaligus dibuang dan tidak memerlukan pembersihan Vortex Chamber atau Setlement chamber.
RDF System
RDF System

2.  FILTER BIOLOGI

Koi mengeluarkan ammonia dalam kotorannya, dalam jumlah besar akan mengakibatkan kematian bagi ikan koi. Bakteri tertentu akan mengubah Ammonia menjadi Nitrit yang dalam jumlah tertentu juga masih bersifat racun bagi ikan koi. Pada siklus selanjutnya ada bakteri yang mengubah Nitrit menjadi Nitrat yang tidak berbahaya bagi ikan Koi. Filter Biologi memiliki fungsi mengubah amonia menjadi zat-zat yang tidak berbahaya secara natural melalui tahap-tahap siklus Penguraian Nitrogen. Pada Filter biologi diusahakan bakteri pengurai hidup dan berkembang dengan baik, sehingga siklus nitrogen berjalan dengan sempurna.
Nitrogen Cycle in Koi Pond
Siklus Nitrogen Pada Kolam Koi
Siklus nitrogen adalah proses alami yang terjadi di danau, sungai dan habitat alam koi lainnya . Siklus itu terjadi terus menerus dan bersifat dinamis. Siklus nitrogen yang berjalan baik akan manjaga kualitas air dalam kondisi yang seimbang. Filter biologis untuk kolam koi adalah mengadopsi kerja alami dari siklus nitrogen ini.
Dalam siklus nitrogen, bakteri Nitrosomonas digunakan untuk memecah amonia. Proses ini menghasilkan produksi nitrit yang meskipun tidak seburuk amonia, masih berbahaya bahkan dalam konsentrasi yang rendah. Bakteri  Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat yang  relatif tidak berbahaya di bawah sekitar 100 mg / l, dan idealnya di bawah 50 mg / l untuk Koi.

Bioball Bacteria House

Bioball merupakan media berbahan dasar plastik yang dipergunakan sebagai tempat hidup bakteri pengurai ammonia. Permukaan Bioball yang luas mampu menampung bakteri dalam jumlah yang besar. Ada bermacam-macam bentuk Bioball antara lain berbentuk bola dan rambutan. Selain Bioball bisa digunakan juga tali rafia atau sedotan minuman yang dirangkai menjadi filter.
Bioball
Bioball

Filter Tumbuhan / Vegetasi

Tanaman mengkonsumsi ammonia untuk mekanan dan untuk tumbuh, dengan menggunakan media tanaman air kadar ammonia dapat dihilangkan pada kolam koi. Semakin subur tanaman yang ada pada filter menandakan kadar ammonia yang tinggi. Pada siang hari tanaman akan mengeluarkan Oksigen sebagai sisa ekskresinya dan menyerap karbondioksisa. Hal ini akan menambah kadar oksigen terlarut dalam kolam koi. Akan tetapi pada malam hari tanaman akan menyerap oksigen sehingga terjadi perebutan dengan ikan dalam kolam. Hal ini perlu menjadi pertimbangan. Selain itu sisa akar tanaman dan daun-daunan akan menjadikan kolam kotor dan menambah ammonia.

3. FILTER KIMIA

Filter kimia digunakan untuk menyerap kandungan zat-zat berbahaya dalam kolam koi. Biasanya dengan memberikan zat-zat dan material tertentu dalam sistem filter.

Carbon Aktif

Menambahkan Activated karbon di ruang filter kolam koi akan menghilangkan amonia dan produk-produk limbah organik lainnya oleh adsorpsi
Activated Carbon
Activated Carbon

Zeolite

Zeolit akan menghilangkan amonia dan nitrit dari air. Dalam jangka waktu tertentu zeolite akan jenuh , dan tidak mampu lagi menyerap ammonia tetapi dapat dibersihkan kembali dibersihkan dengan merendam dalam air garam (6g per/liter ) selama 24 jam dan kemudian digunakan kembali. Menambahkan Zeolite ke filter kolam koi akan  membantu mengurangi amonia. Tapi akan Hati-hati jika ketika memberi garam ke kolam ikan koi. Garam amonia akan terurai dalam zeolit.
Zeolite

Masalah Air Hijau Pada Kolam Koi

 Air  hijau dalam kolam koi adalah momok bagi pengemar Koi, air yang berwarna hijau tidak hanya membuat pemandangan di kolam tidak indah juga membuat Koi tidak bisa dinikmati keindahannya. Problem air kolam berwarna hijau atau Green water sangat biasa terjadi dan dialami para penggemar koi. Air kolam koi yang berwarna hijau disebabkan oleh ledakan populasi ganggang (algae) di dalam kolam atau biasa disebut Algae Booming . Ganggang merupakan fitoplankton yang berukuran sangat kecil dalam orde mikron yang hidup di dalam air kolam koi. Sebagaimana tumbuhan lainnya ganggang mengkonsumsi Ammonia untuk tumbuh dan berkembang, sehingga ganggang akan tumbuh dengan sangat subur jika terdapat Ammonia yang cukup di dalam air. Semakin tinggi kandungan  amonia  di kolam  koi akan membuat kolam menjadi cepat berwarna hijau.


Ammonia di dalam kolam koi dihasilkan dari kotoran ikan koi, sisa makanan, hewan mati dan tumbuh-tumbuhan mati yang membusuk di dalam kolam. Biasanya pertumbuhan ganggang akan berlangsung dengan pesat pada saat suhu di dalam kolam mulai meningkat terutama pada musim panas dan kemarau. Problem air  hijau di kolam koi tidak bisa diatasi dengan menggunakan filter mekanis karena ukuran ganggang yang sangat kecil yang tidak memungkinkan disaring.
Untuk mengatasi masalah air hijau pada kolam koi perlu dicari sebab utamanya. Ada beberapa kondisi ideal yang memungkinkan algae tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena itu solusi untuk mengatasinya adalah mengurangi atau menghilangkan kondidi-kondisi ideal ganggang tumbuh dan berkembang. Kondisi ideal untuk algae tumbuh pesat jumlahnya adalah:
1.  Suhu air di dalam Kolam yang hangat, Algae tumbuh dengan baik di suhu  air yang hangat. Pada musim kemarau atau musim panas suhu air di dalam kolam cenderung meningkat sehingga memungkinkan ganggang tumbuh dengan baik.
2. Sinar Matahari yang penuh di dalam kolam, Sebagaimana halnya tumbuhan lain di , algae memerlukan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Pada kolam outdoor sinar matahari akan secara penuh masuk ke dalam kolam sehingga Algae dapat tumbuh dengan baik.
3. Sisa  Makanan Koi yang berlebih, sisa makanan ikan yang berlebih akan  membusuk dan menghasilkan ammonia. Amonia merupakan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan ganggang.
4. Kotoran Koi menghasilkan Amonia. Kotorabn Koi yang mengandung ammonia akan membuat algae tumbuh dengan subur.
Jika sebagian atau keseluruhan  syarat tersebut  terpenuhi, ganggang di kolam koi akan  tumbuh dengan baik dan air akan menjadi  berwarna hijau (booming algae). Karena itu  Kunci untuk membersihkan air hijau adalah dengan menghilangkan  atau meminimalkan kondisi ideal untuk pertumbuhan mereka.
Untuk mengendalikan pertumbuhan  Algae di kolam ikan koi dapat dilakukann dengan beberapa cara. Bisa dipilih cara yang tepat atau kombinasi  beberapa cara yang paling mungkin dan efisien.

1. MENAUNGI KOLAM KOI

Kehangatan air dan ketersediaan cahaya untuk fotosintesis dipengaruhi  oleh sinar matahari yang masuk ke dalam kolam koi. Menaungi  kolam akan mengurangi cahaya matahari di kolam. Jika cahaya yang masuk berkurang maka pertumbuhan ganggang akan terhambat Menaungi kolam dapat dilakukan dengan memasang atap atau dengan menanam pohon di sekitar kolam. Menanam pohon di sekitar kolam bisa membuat  kolam kotor oleh daun-daunan yang terjatuh.

2. BUANG SEMUA KOTORAN YANG MENGHASILKAN AMMONIA

Menghilangkan kotoran baik yang bersifat fisik maupun kimia. Pembuangan ini dilakukan dengan memasang sistem filter kolam koi yang baik dan tepat. Sistem Filter fisik menghilangkan sebagian besar bahan organik yang membusuk di kolam. Filter kolam koi harus memiliki kapasitas  tidak kurang dari 10% dari volume kolam koi, idealnya adalah 30% Volume kolam. Air yang sudah masuk ke dalam filter dikembalikan lagi ke dalam kolam dalam bentuk yang sudah bersih menggunakan pompa. Pompa ini  harus mampu mengalirkan seluruh volume air kolam  dalam satu jam/satu siklus putaran dalam satu jam. Misalnya volume kolam adalah 6000 liter, maka kemampuan pompa haruslah 6000 liter/jam dan volume filter 1800 liter.
Filter kolam koi biasanya memiliki beberapa chamber, filter mekanis, filter biologis dan kimia.Material yang tidak mampu di sharing dengan  filter mekanis difilter dengan filter biologi dan kimia. Pada ruang filter biologis bakteri tertentu mengubah amonia menjadi nitrit ini, yang selanjutnya dikonversi oleh bakteri lain ke nitrat. Nitrat kurang berbahaya daripada kedua, tetapi mereka kuat pupuk untuk semua tanaman di dalam kolam, termasuk ganggang.

3. MENAMBAHKAN TANAMAN PADA RUANG FILTER

Tanaman akan mengkonsumsi amonia untuk kelangsungan hidupnya. Dengan memberikan tanaman air pada ruang filter akan mengurangi makanan untuk algae sehingga tidak dapat tumbuh dengan  baik.

4. MEMBERIKAN ZAT WATER CLEANER

Water Cleaner menggunakan metode kimia untuk mengendalikan algae, Water cleaner akan membunuh algae  atau menghambat semua jenis ganggang  yang ada dalam air. Karena water cleaner merupakan zat racun , maka perlu berhati-hati dalam menggunakannya. Dalam dosis yang berlebihan akan dapat meracuni ikan koi.

5. MENAMBAHKAN CARBON AKTIF  DAN BATU ZEOLIT

Karbon aktif dapat menyerap zat-zat kimia berbahaya di dalam kolam koi demikian pula dengan Batu zeolite.

6. MENAMBAHKAN LAMPU ULTRA VIOLET

Sistem lampu ultraviolet yang dirancang untuk membunuh alga dan membuat mereka menggumpal, selanjutnya algae yang sudah mati dapat disaring dengan filter mekanis. Lampu UV secara efektif dapat  menghilangkan air hijau di kolam koi dalam waktu singkat.

7. MENGGANTI AIR SEBAGIAN SECARA PERIODIK.

Mengganti air secara periodik  10-30%  dari volume air kolam akan membantu mengurangi kandungan amonia dalam air , jika diperlukan dapat dilakukan  setiap hari. Jika tidak, Anda bisa  dilakukan penggantian air kolam sebagian setiap minggu. Jangan mengganti air kolam keseluruhan , karena kondisi air yang sudah mature akan kembali dari nol. Ikan perlu beradaptasi lagi dan sistem filter biologis tidak bekerja secara sempurna.
Cara-cara tersebut merupakan beberapa alternatif yang bisa dipilih agar  dapat mengurangi dan menghilangkan air hijau di kolam. Pada dasarnya air hijau di dalam kolam koi dapat diatasi dengan sistem filter kolam yang baik dan mumpuni. Karena itu jika kolam koi berwarna hijau periksa sistem filternya, dari mulai rancangannya, volumenya, kapasitas pompa dan lain-lain.